Perjalanan yang mengagumkan
Ikan salmon berkepala hijau berbadan merah memenuhi sungai, sebuah pemandangan yang mengagumkan. Mereka pulang kembali ke tempat kelahirannya secara berpasangan.
pada dasarnya Ikan Salmon selalu berpasangan, di teluk yang dangkal itu mereka menanti untuk pembuahan dan bertelur. Kadang kala permukaan sungai terlihat bergolak, itu tanda ikan jantan bercengkerama menarik perhatian sang betina. Ada juga ikan salmon yang sibuk mencari tempat bertelur, dengan berenang sekuat tenaga melawan arus ke tumpukan batu kerikil di tengah sungai, tapi begitu melihat keadaan tidak memungkinkan, ikan itu berenang kembali.
Memiliki hidung yang mengagumkan
Beberapa bulan hidup di sungai, Ikan Salmon kemudian mencari makan di laut (Samudera Pasifik). Begitu lonceng biologis tanda migrasi berbunyi, mereka memulai perjalanan ribuan mil dengan tepat dan cepat mencari kembali hilir sungai tempat mereka bermigrasi, lalu berenang melawan arus, kembali ke hulu sungai, habitat asal mereka untuk bertelur. Acuan apa yang diandalkan Ikan Salmon ini dalam mencari arah yang tepat? Kemuliaan Sang Pencipta dalam mengatur semua ini, sulit dipahami para ilmuwan.
Ada berbagai penelitian yang dilakukan untuk memahami bagaimana salmon melakukan perjalanan yang luar biasa ini. Disimpulkan bahwa salmon menemukan jalan mereka dengan menggunakan “penciuman”. Berkat hidungnya yang dirancang dengan cerdas, seekor salmon dapat melacak bau-bauan di air hingga sumbernya seperti halnya anjing. Padahal, setiap arus memiliki bau yang berbeda. Salmon muda merekam semua bebauan itu sepanjang perjalanannya dan kembali ke rumahnya dengan mengingat bau-bauan tersebut.
Bagaimana hal yang luar biasa ini terjadi? Bagaimana setiap ekor salmon dapat menemukan jalannya dengan tepat? Mengapa seluruh salmon mencoba kembali ke tempat kelahiran mereka, dengan risiko nyawa mereka, melompati air terjun dan menghadapi binatang-binatang buas? Bahkan, mereka melakukan semua ini bukan untuk dirinya sendiri, melainkan sekadar untuk menyimpan telur-telur mereka di perairan ini.
Hanya ada satu jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut: Allah, Yang Maha Mengetahui
Siklus Hidup yang mengagumkan
Dasar Sungai adam yang bersih, jarang ada lumpur dan pasir, ini merupakan faktor sangat penting bagi Salmon untuk bertelur. Telur ikan akan menetas secara perlahan di musim dingin, hingga Februari tahun berikutnya akan menetas semuanya menjadi bibit ikan. Begitu musim kemarau tiba, bibit ikan berenang ke hilir menuju Danau Shuswap, dan hidup selama 1 tahun di sana.
Di Danau Shuswap, ikan akan tumbuh sebesar 4 kali lipat ukuran semula, hingga saat suhu air menghangat di tahun berikutnya, Salmon akan berenang ke Samudera Pasifik yang luas, dan memulai migrasi yang pertama dalam hidup mereka. Tiga tahun setelah itu, mereka akan berenang kembali ke habitat asalnya itu, bertelur, berkembang biak, lalu mati. sebuah pengorbanan yang mengagumkan.
Siklus kehidupan terus berputar, satu siklus kehidupan 4 tahun, gunung yang hijau dan air yang jernih tidak berubah, yang ditinggalkannya hanya kesedihan yang tiada akhir.
Memiliki pertumbuhan yang mengagumkan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran (berat, tinggai dan volume) pada makhluk hidup yang bersifat ireversible.
Hewan dan manusia bisa bertambah bobot dan lebih gemuk dan mengurus tergantung asupan makanan yang dikonsumsi. Namun, apa yang terpikir di kepala Anda saat ada hewan yang tubuhnya memendek dan memanjang sesuai dengan musim.
Secara umum pertumbuhan setiap makhluk hidup kan bersifat irreversible atau tak bisa kembali ke bentuk semula contohnya kita dulu bayi, kemudian menjadi balita dan seterusnya sampai beranjak dewasa sampai akhirnya sampai tahap manusia sempurna pada umumnya yang tak mungkin lagi kembali ke bentuk semula.
Tubuh ikan salmon bisa memanjang dan memendek Fenomena langka itu menjadi topik peneliti dari Finlandia dan Norwegia yang hasil penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal Functional Ecology. Ini merupakan peneliti dari dua negara tersebut, juga merupakan fenomena pengecilan tubuh pertama yang ditemukan pada ikan.
Para peneliti mengungkapkan, pengecilan itu terjadi saat musim dingin. Mereka mendeskripsikan, pengecilan atau penyusutan ukuran tubuh itu dipicu oleh sebuah kondisi yang dinamai over winter anorexia, saat di mana nafsu makan ikan tersebut menurun drastis kala musim dingin.
Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, tim peneliti yang dipimpin Ari Huusko dari Finnish Game and Fisheries Research Institute di Paltamo melakukan percobaan dengan kelompok salmonid, seperti ikan salmon dan trout. Para peneliti tersebut membuat kolam eksperimen yang telah didesain sedemikian rupa sehingga memiliki kondisi seperti musim dingin di wilayah subtropis.
Setelah diadakan penelitian sedemikian rupa, ternyata benar dugaan mereka, salmon muda menunjukkan pengecilan ukuran tubuh yang signifikan, sebesar 10 persen dari panjang tubuhnya, kata para peneliti dalam publikasinya.
Peneliti belum mengetahui secara pasti mekanisme biologis yang menyebabkan pengecilan tubuh itu. Namun, peneliti menduga bahwa hal tersebut berkaitan dengan berkurangnya cairan, seperti gel, yang terdapat di tulang belakang yang memicu pengecilan ukuran tubuh.
Referensi: http://adf.ly/C3Uf
1 komentar:
terima kasih atas informasinya.
Posting Komentar