Rabu, 22 Desember 2010

IKAN BUNTAL (Blowfish)

image image
 Taksonomi Ikan Buntal:
Kingdom    
Animalia

Philum  
Chordata

Kelas       
Osteichthyes
Ordo  
Tetraodontiformes
Famili      
Diodontidae
Genus     
Diodon 
Species   
Diodon holocanthus

Tubuh ikan buntal  dapat mengembang seperti balon dan mengeluarkan duri tajam, hal ini dilakukan untuk melindungi diri dari mangsa yang akan mengganggunya. Selain itu, ikan buntal ini juga memiliki racun yang terkandung di dalam tubuhnya. Spesies ini umumnya dapat tumbuh hingga memiliki panjang 8-14 inci (20-35 cm), mencapai maksimum 20 inci (50 cm) dan penyebaran ikan ini adalah di perairan tropis seluruh dunia.
Ikan Buntal ini adalah predator malam hari, biasanya bersembunyi di celah-celah karang di siang hari dan baru akan berakasi mencari makan pada malam hari. Gigi yang menyatu bersama menjadi satu kesatuan, menciptakan mulut yang kuat dan dapat meretakan kulit kerang siput, landak laut, dan kepiting yang merupakan makanan utama ikan buntal.
image
Ikan buntal memiliki nama latin porcupinefish dan memiliki beberapa panggilan. Dalam bahasa lokal dikenal juga dengan nama “ikan buntek” dan dalam bahasa Inggris diberi nama “balloonfish” dan “globefish” karena bentuknya yang membesar seperti balon. Hal itu berlaku pula saat ia berada di perairan di dalam laut, dimana jika ia merasa dalam bahaya maka ia akan menggelembungkan dirinya seperti balon untuk menakuti musuhnya.  Pertahanan diri seperti ini merupakan yang paling efektif selain racun yang terdapat dalam tubuhnya sehingga ikan predator tidak mau memakannya. Ikan buntal memiliki habitat karang – karang di pantai dan sampai di perairan dangkal di laut. Dan penyebaran ikan ini berada di perairan tropis di seluruh dunia.
image image
Para peneliti dari Institute of Molecular and Cell Biology (IMCB) dan National University of Singapore (NUS) bahkan menunjukkan, ikan buntal menggunakan racun tersebut. Racun tetrodotoxin yang 20 kali lipat lebih mematikan daripada potassium sianida ini digunakannya untuk membantu proses perkembangbiakan dan menghindari pemangsa.
Melalui ketekunannya meneliti ikan buntal, Aprilia menemukan, racun TTX ikan tersebut bisa dikurangi. ”Ternyata, toksin ikan buntal bisa dinetralisasi oleh serbuk arang dari batok kelapa,” ujarnya.
Aprilia pun menceritakan, cara pembuatan arang kelapa yang dibakar. Setelah menjadi arang kemudian dihancurkan dan diambil serbuknya. Serbuk arang batok kelapa ini kemudian dicampur dengan air.
image
”Saya sudah mengujicoba, jerohan ikan buntal yang beracun direndam di dalam larutan arang batok itu,” ujarnya. Ternyata larutan yang mengandung C11 H17 O8 N3 itu bisa mengikat toksin, yang kemudian dikeluarkan melalui metabolisme tubuh manusia.
Jerohan ikan buntal yang telah direndam tersebut kemudian diberikan kepada mencit (tikus putih). ”Si mencit tidak mati, tetap sehat dan hingga sekarang masih saya pelihara di rumah,” ujar siswi berjilbab itu.


Source :
furqoni.blogsome.com
pemancing.com/ikan-buntal
http://www.iftfishingonline.com/iftfish/fishypedia/ikan-buntal

1 komentar:

Pebrianti adam mengatakan...

terima kasih atas informasinya.

Posting Komentar